Oleh Denny
Foto: Yamaha
Kelebihan:
- Semuanya dapat di set dalam waktu 5 menit!
- Tom holder sangat fleksible
- tidak boros tempat dan mudah dibawa
- Semua hardware dan drum lainnya dapat disimpan didalam bass drum dan bangku drum
- Suara bass drum "menendang"
Kekurangan:
- Posisi snare kurang tinggi.
- Ups, harganya...
Yamaha seri hipgig akan membuat para drummer yang sering bepergian (tour) bahagia karena ukurannya yang kecil, kepraktisan memasang dan suara yang bulat. Yamaha mendisain bass drum dan bangku-nya untuk menyimpan semua hardware, tom dan snare yang digunakannya. Anda tinggal membukanya dan mengambil semua hardware didalamnya. Bahkan pada bass drum dan bangku dipasang handle sehingga anda dapat membawanya seperti membawa tas, hanya bentuknya berbeda, bulat. :)
Hipgig menggunakan 7 lapis kayu birch dan mahogany. Pada tom-tom menggunakan Remo pinstripe, bass drum menggunakan remo powerstroke dan pada snare menggunakan Yamaha unicorn coated yang juga diproduksi oleh Remo. Ukuran tom-tom adalah 10 & 13", bass drum berdiameter 16" dengan kedalaman 20". Dan snare berdiameter 12". Tom holder menggunakan "pro line" model yang sangat fleksible untuk digunakan begitu juga untuk snare. Pedal bass drum menggunakan pedal single FP700 yang sangat ringan untuk digunakan dan dapat memainkan stroke yang cepat tanpa masalah. Stand hihat sangat mudah dan lancar untuk digunakan, tetapi karena terlalu ringan sering berpindah-pindah pada saat dimainkan.
Selain mudah dibawa, drum ini juga tidak 'menghabiskan' tempat seperti drum lainnya. Sehingga tidak akan masalah jika ada order untuk tampil di pub dengan ukuran panggung yang kecil. Dan semuanya dapat disetup dalam kurun waktu 5 menit.
Suara yang dihasilkan drum Hipgig yang paling menonjol adalah suara bass drumnya. Walaupun berdiameter 16", suaranya sangat full, boomy dan low-nya dapat sekali. Ini semua karena kedalamanya yang berukuran 20", sepertinya suaranya sama dengan bass drum yang berukuran 20" dgn kedalaman 16". Snare drum menghasilkan suara yang tajam dan cutting, tetapi posisi snare drum tidak dapat dipasang lebih tinggi sehingga agak susah untuk memainkan rimshot. Suara tom 10" sangat memuaskan tetapi tom 13" (berperan sbg floor tom) kurang nge-bass dan kurang dalam suaranya karena kedalamnya yang kurang.
Setelah dicoba untuk dimainkan ternyata drum ini benar-benar berprojeksi walaupun dalam ukuran yang kecil. Tidak ada tone-tone yang mengganggu yang terdengar hanya tone yang jernih dan murni, saya tidak ragu hipgig akan cocok sekali untuk digunakan recording. Setelah memainkan beberapa saat ternyata beat jungle-lah yang paling cocok untuk dimainkan di drum ini. Karakter suaranya memang kena sekali dengan beat-beat jungle (terutama dengan tempo yang cepat).
Penutup
Hipgig merupakan produksi baru dari Yamaha, sampai sekarang baru 2 warna yang tersedia. Yaitu Kuning dan merah cherry. Jika berminat, sepertinya sudah ada di Indonesia (coba saja di Yamaha music center di jl Gatot Subroto). Tetapi akan lebih baik jika hipgig diperbolehkan untuk diproduksi di Indonesia, seperti halnya seri Stage Custom dan seri Debut. Karena harganya cukup mahal untuk drum yang berukuran kecil lantaran diproduksi di Jepang. Yah, mudah-mudahan saja orang-orang Yamaha Jepang memperbolehkannya... :)
